*Dipaparkan oleh pak Hari Fitrianto, dosen Ilmu Politik Universitas Airlangga dalam rangkaian acara SPMI 5 Kemensospol BEM ITS
Apa itu politik? Ada beberapa teori
terkait hal itu
- Politik dengan persepsi klasik : suatu masyarakat yang berkumpul di wilayah tertentu, pada suatu peradaban tertentu.
- Politik dengan persepsi konflik : perseteruan golongan-golongan untuk mendapatkan suatu kepentingan.
- Politik sebagai kekuasaan : upaya untuk memperebutkan suatu kekuasaan, memandang politik sebagai komoditas.
- Politik sebagai kelembagaan : politik sebagai urusan publik, membahas kelembagaan politik.
- Politik sebagai kewenangan : yuridis formal dari politik. Membahas seberapa jauh kewenangan dari lembaga politik.
Apa sih yang bisa kita hadirkan
dengan adanya politik? Kita bisa meningkatkan kesadaran kita dalam
bermasyarakat. Karena politik adalah our everyday life. Kita sebagai warga
negara tidak bisa lepas dari adanya politik. Hak kita sebagai warga negara
dilindungi, misalnya hak berpendidikan dan hak kesehatan.
“Man
is a zoon politicon” (Aristotle)
Manusia adalah binatang politik, itu
statement Aristoteles, filsuf Yunani 300 tahun sebelum masehi.
Binatang? Lantas apa perbedaan
manusia dan binatang sebetulnya? Kecerdasan kah? Hati nurani kah? Nilai (value)
kah? Masih menurut Aristoteles, perbedaan manusia dan binatang adalah binatang
tidak hidup dalam ranah politik / keutuhan politik.
Keberadaban + Moral/Etika à
Kemanusiaan (well being)
Dengan kata lain, manusia adalah
binatang yang memperoleh kesempurnaan politik. Manusia, ketika tidak bergabung
dengan locus politic, yang terjadi adalah keliaran (eksotisme).
Kembali ke “apa yang bisa dihadirkan
dengan adanya politik?” Kebebasan. Politik memungkinkan adanya kebebasan. Kebebasan
ada ketika kita berada pada ruang politik, ketika kita berada pada ruang
publik. Manusia membutuhkan apresiasi atas hasil karyanya.
Kerja à karya à
tindakan
Dan hal itu hanya bisa diapresiasi
ketika tindakan tersebut dilakukan di ruang politik, di ruang publik. Logikanya,
karya seorang seniman tidak akan bisa diapresiasi ketika karya tersebut tidak
dipamerkan ke publik. Pada dasarnya, apresiasi merupakan human need, bisa
dikatakan manusia adalah bersifat sedikit narsis. Manusia membutuhkan pengakuan
atas eksistensinya.
Terkait tentang tujuan politik,
terbagi menjadi dua hal yang bertolak belakang :
·
La Politique
o
Kemanusiaan
o
Kebebasan
o
Kesetaraan
·
Le Politique
o
Sistem Pemerintahan
o
Sistem Politik
o
Sistem Pemilu
Terkadang para elit politik berjuang
dan berpolitik demi mendapatkan Le Politique saja, tanpa memikirkan La
Politique. Itu sebetulnya yang harus dihindari. Pada dasarnya berpolitik itu
untuk mencapai nilai-nilai yang terkandung dalam La Politique.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar